Pengaruh Dolomit
Dolomi adalah bahan kapur yang dapat berfungsi ganda, selain menurunkan kemasaman tanah, juga dapat menyumbangkan unsur hara Ca dan Mg kedalam tanah (Sujanto, dkk, 1983). Pemberian dolomit
mampu meningkatkan tinggi tanaman, dimana tanaman tertinggi adalah 311,42 cm
dengan perlakuan 80 ton/ha yang tidak nyata berbeda dengan perlakuan 40 ton/ha
yaitu 306,42 cm. Hubungan dosis dolomit dengan tingi tanaman membentuk
persamaan Y = 296,60 + 2.660 D dengan nilai r = 0,638, seperti yang disajikan
dalam Gambar 5.
Sujanto, dkk (1983) menyatakan bahwa pengaruh dolomit sebenarnya tidak
secara langsung meningkatkan pertumbuhan
tanaman, tetapi berpengaruh langsung terhadap perubahan-perubahan sifat tanah
seperti pertambahan unsur Ca dan Mg dalam tanah, perubahan nilai pH tanah yang
erat hubungannya dengan ketersediaan unsur fosfat dalam tanah. Perubahan ini mempengaruhi volume dan
perluasan jelajah akr sehingga kuantias hara yang diserap tanaman
meningkat (Simeon, dkk, 1986). Peningkatan hara fosfat yang diserap tanaman
akan merangsang meningkatnya pembelahan sel, dengan demikian akan cenderung
mendorong pertumbuhan memanjang tanaman (Foth, 1988)
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa blotong mampu meningkatkan tinggi tanaman,diamater batang, jumlah tunas dan bobot tanaman tebu. Dosis yang efektif adalah 40 ton/ha. Sedangkan dolomit hanya mampu meningkatkan tinggi tanaman, dengan dosis efektif adalah 3 ton/ha. Untuk dapat disarankan untuk pertanaman tebu di tanah Ultisol untuk mengunakan blotong 40 ton/ha, serta dolomit 3 ton/ha.
Gambar 5. Hubungan tinggi tanaman dengan dosis dolomit (ton/Ha) |
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa blotong mampu meningkatkan tinggi tanaman,diamater batang, jumlah tunas dan bobot tanaman tebu. Dosis yang efektif adalah 40 ton/ha. Sedangkan dolomit hanya mampu meningkatkan tinggi tanaman, dengan dosis efektif adalah 3 ton/ha. Untuk dapat disarankan untuk pertanaman tebu di tanah Ultisol untuk mengunakan blotong 40 ton/ha, serta dolomit 3 ton/ha.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
A. N., dan Wardani. 1989. Upaya Perbaikan Kondisi Tanah Tanaman tebu di
PG Bungamayang Lampung. Pros. Seminar Budidaya Tebu Lahan kering. Pasuruan.
P:513-522.
Baharsjah.
J. S. 1997. Teknologi pengawetan air tanah: Penggunaan
blotong sebagai mulsa alteratif. Dalam
Sumber Daya Air dan Iklim dalam Mewujudkan Pertanian efisien. Kerjasama Deptan dengan PERHIMPI. Jakarta. P:
159-168.
Budijono
dan Mulyadi. M. 1995. Pengaruh penggunaan blotong pada tebu lahan
kering di tanah Grumusol. Berita P3GI
Pasuruan. 14, p:29-30.
Blantran
de Rozari. M dan J. S. Baharsjah. 1986. Menggunakan blotong sebagai pencadangan air bagi
tanaman tebu. Naskah untuk
majalah berkala P3GI Pasuruan.
Foth.
H. D. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gajahmada University Press. Yogyakarta. P. 763.
Hadisaputro.S.,
Atiek Suryani., Wuryantari., Pudjiarso dan Subagio. 1994.
Optimalisasi penggunaan sumber daya malalui penerapan teknologi budidaya
tebu hemat tenaga kerja. Seks. Pertanan
(P3GI). I:1-7.
Nahrowi,
Suyanto, Marsadi P. S. dan B. Rajagukguk.
1989. Kendala kimia tanah
Ultisol Cintamanis untuk budidaya Tebu
lahan kering. Pros. Seminar Budidaya
Tebu Lahan Kering. Pasuruan. P: 537-546.
Soelistyari.
H.T., W.H. Utomo., dan Soeprapto .S . K.
1989. Pengolahan tanah dan
Pengelolaan Bahan Organik pada Tebu Lahan Kering. Perubahan
Sifat Fisik Tanah dan Produksi Tebu.
Pros. Seminar Budidaya Tebu Lahan Kering. Pasuruan. P:411-421.
Simeon.
S., Suhadi., Windiharto dan Supriyanto.
1986. Daya Pengaruh
Pengapuran atas Hasil Panen Tanaman Tebu
(Saccharum officinarum L) di tanah Ultisol Cintamanis. Majalah Gula. BP3G Pasuruan. XXII.4 p:10-17.
Sujanto,
Pawirosemadi M., dan Purwono E.
1983. Kajian, Pengaruh berbagai bahan kapur terhadap tanaman tebu
pada tanah latosol, Subang. Majalah Perusahaan gulan. BP3G Pasuruan. XIX (2-3). P:43-54.
Wargani.,
Supiyanto dan Samsuri. T. Sr. 1989.
Pemanfaatan limbah pabrik gula sebagai bahan kompos dalam menunjang
peningkatan produksi tanaman tebu di pabrik gula Cintamanis. Pros. Seminar budidaya Tebu lahan kering.
Pasuruan. P:422-427.
Windiharto. 1989.
Pengaruh Limbah Pabrik dan Bahan Pengapur Tanah Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Panen Tebu. Pros. Seminar Budidaya Tebu Lahan Kering. Pasuruan. P: 644-651.
0 komentar:
Post a Comment