PERUBAHAN IKLIM TANTANGAN SERIUS DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Oleh
Ir. Darsiman  B, MS




Pemanasan global (global warming) adalah  adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi,  diakibatkan efek rumah kaca (ERK).  ERK terjadi oleh peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfir seperti CO2, CH4, CO, CFC, N2O, dll.  Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di kutub, naiknya muka air laut, akan lepasnya ke atmosfir gas methane di dasar es, turunnya glasier, naiknya suhu laut akan meningkatkan badai, terjadinya perubahan iklim.  Perubahan iklim (climate change) berupa perubahan pola arah dan kecepatan angin, pola tekanan udara, peningkatan badai atmosfer,  perubahan pola curah hujan, siklus hidrologi, peningkatan laju evapotranspirasi, perubahan ekosistem, dan bertambahnya jenis organisme penyebab penyakit manusia, ternak, dan tanaman. Di Indonesia musim hujan semakin pendek dan lebat, musim kemarau makin panjang dan lebih kering dari normalnya. Dampak potensial dari perubahan iklim terhadap sektor pertanian adalah meningkatnya suhu udara, dan meningkatnya frekuensi kejadian iklim ekstrim, dan mempengaruhi kelembaban tanah, terjadinya ledakan hama dan penyakit tanaman. Perubahan iklim cenderung tidak pulih (irreversible) ke kondisi semula.  Hal tersebut akan berdampak terhadap penurunan produksi pangan dan ketahanan pangan di Indonesia.

Selama 70 tahunan terjadi perubahan cuaca, hasil tanam di USA, Rusia, India, China, Argentina, Canada dan Australia, dengan cuaca baik dapat menjaga keamanan pangan negara tersebut.   Areal produksi jagung di USA telah meluas ke utara sampai 800 km selama lima puluh tahun terakhir. Kedelai dan Kacang tanah dapat tumbuh sampai lintang 450 LU dan 400 LS. Gandum musim dingin yang lebih produktif dari gandum musim semi areal tanamnya telah meluas keutara sejauh 360 km.  Artinya perubahan iklim menguntungkan Negara tersebut.

Suhu bumi akan terus meningkat walaupun konsentrasi GRK di atmosfer tidak bertambah lagi di tahun 2100, karena konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer sudah cukup besar dan masa tinggalnya (life time) cukup lama, bahkan bisa sampai dua ratus tahun.

Mitigasi merupakan usaha menurunkan emisi GRK dan atau meningkatkan penyerapan GRK dari berbagai sumber emisi, dengan upaya mengurangi penggunaan BBM dan hidup vegetarian dan penghijauan.  Adaptasi adalah kemampuan manusia, ternak, dan tanaman atau organisme untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, agar tetap dapat menjalankan fungsi biologisnya secara wajar.  Menanam tanaman yang toleran dan rendah emisi serta rekayasa genetik tanaman merupakan jawaban yang mungkin dapat dilakukan agar tanaman mampu bertahan hidup dalam suasana cekaman iklim.
-----------------------------------
Kata kunci: Pemanasan global, Efek rumah kaca, Perubahan Iklim, Mitigasi, vegetarian, Adaptasi



Download artikel lengkap disini
Blog, Updated at: 10:27:00

0 komentar:

Popular Posts