Citra Satelit MTSAT (Multi-functional Transport Satellites)

Satelit Meteorologi telah terlebih dahulu dikembangkan sebelum satelit sumber daya bumi. Satelit meteorologi dapat digunakan untuk mengamati dan memprakirakan kondisi cuaca jangka pendek, yaitu untuk beberapa jam atau beberapa hari kedepan (Sutanto, 1994). Salah satu jenis citra satelit meteorologi yang banyak digunakan adalah citra satelit MTSAT. 

Satelit Meteorologi adalah satelit yang bertujuan untuk mengamati kondisi atmosfer dan digunakan untuk penelitian atau informasi mengenai cuaca. Secara umum, satelit meteorologi dibagi berdasarkan pola orbital satelit :

• Geostasioner : MTSAT, FENGYUN2, GOES, METEOSAT, COMS, INSAT
• Polar : AQUA, TERRA, NOAA, METOP, FENGYUN1, METEOR
• Tropic : TRMM, JASON

MTSAT merupakan salah satu jenis satelit cuaca yang diluncurkan oleh Japan Meteorology Agency (JMA) yang secara umum bertujuan untuk mengamati perkembangan atmosfer dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam yang diakibatkan oleh badai dan cuaca buruk lainnya. MTSAT series menghasilkan Geostasioner Meteorologi Satelit (GMS) series sebagai generasi berikutnya dari satelit yang mencakup Asia Timur dan Pasifik Barat. Fitur yang paling penting dari GMS adalah dapat melakukan observasi fenomena atmosfer secara seragam dan global, termasuk daerah di atas laut, gurun, dan daerah pegunungan di mana pengamatan cuaca sulit dilakukan. 

Satelit MTSAT terdiri dari 4 kanal inframerah yaitu IR1 (10,3 – 11,3µm), IR2 (11,5 – 12,5µm), IR3 (6,5 – 7,0µm) dan IR4 (3,5 – 4,0µm) dan kanal visible (0,55 – 0,90 µm) (JMA, 2014). Data satelit MTSAT mempunyai resolusi spasial yang lebih tinggi dari pada data pengamatan konvensional dan juga mempunyai resolusi temporal yang lebih baik dari satelit polar-orbital (Lu dkk., 2011). 

MTSAT1R mengorbit pada ketinggian 35.800 km diatas khatulistiwa pada 140° BT sedangkan MTSAT2 pada 145o BT. MTSAT-1R dibangun oleh Space Systems/Loral yang diluncurkan pada 26 Februari 2005 sedangkan MTSAT-2 dibangun oleh Mitsubishi yang diluncurkan pada 18 Februari 2006. Spesifikasi dari MTSAT adalah seperti sbb.

Satelit ini merupakan satelit penginderaan jauh yang wahananya memiliki sensor inframerah dan visibel yang memonitoring fenomena atmosfer berupa SPA dan ketebalan awan. Citra satelit MTSAT banyak digunakan untuk keperluan mendeteksi potensi sebaran awan hujan, Citra satelit yang digunakan umumnya kanal inframerah dan visible. Kedua channel ini dimanfaatkan untuk mendapatkan interpretasi awan yang mendekati kenyataan. 

Citra satelit IR adalah hasil gambar yang diperoleh berdasarkan pantulan suhu, sedangkan citra satelit visible diperoleh berdasarkan tingkat refleksifitas permukaan (BMKG, 2009). Kanal visible dapat digunakan untuk memantau kondisi daratan, lautan, dan awan pada siang hari, kanal IR1 dan IR2 dapat digunakan untuk memantau fenomena meteorologi dan pengamatan puncak awan, kanal IR3 dapat digunakan untuk memantau kandungan uap air dan kanal IR4 dapat digunakan untuk mengidentifikasi awan rendah di malam hari, 

mengidentifikasi awan tinggi, mendeteksi kebakaran dan mengidentifikasi sifat 

mikrofisika awan (ukuran partikel) (Lapan, 2014) 

Panjang gelombang inframerah dari MTSAT dapat menembus permukaan awan dengan panjang gelombang tertentu juga memonitoring awan yang mengadung uap air. Untuk saluran visibel dari satelit ini untuk memonitoring awan berdasarkan albedonya (Kidder and Thomas, 1995). 

Produk Turunan Satelit MTSAT

Macam – macam produk yang dapat dihasilkan dari satelit MTSAT antara lain :

Tipe Awan
Ketinggian Awan
Awan Konvektif
Debu Vulkanik
Badai pasir
Es di permukaan
Angin pada awan
Suhu permukaan laut
Suhu permukaan daratan
Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Potensi Curah Hujan

Durasi matahari

Katrakteristik satelit MTSAT

a. Channel :

VIS: 0.73um (0.55 – 0.90um)

IR4: 3.75um (3.50 – 4.00um)

IR3: 6.75um (6.50 – 7.00um)

IR2: 10.8um (10.3 – 11.3um)

IR1: 12.0um (11.5 – 12.5um)

b. Resolusi Spasial :

IR1-4: 4.0 km

VIS: 1.0 km

c. Resolusi Temporal :

Full Disk : 1 Jam

BBU   : 1 Jam

BBS : 3 Jam